Senin, 19/12/2011
Painan, Sumbar, (ANTARA) – Ribuan hektare sawah masyarakat di tujuh kecamatan Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, rawan kekeringan akibat rusaknya sejumlah sarana prasarana irigasi di daerah tersebut karena banjir bandang pada 3 November.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holtikultura Perkebunan dan Peternakan Pesisir Selatan, Afrizon Nazar, di Painan, Senin, mengatakan tujuh kecamatan tersebut Koto XI Tarusan, Batangkapas, Basa Ampek Balai Tapan, Linggo Sari Baganti, Ranah Pesisir, Lengayang dan Sutera.
Sarana dan prasarana irigasi yang rusak di tujuh kecamatan tersebut, bendung, saluran dan bangunan irigasi, dimana rata-rata mengalami rusak berat.
Nilai kerusakan bendung akibat dihantam banjir 3 November lalu mencapai Rp23,8 miliar di tujuh kecamatan, dengan rincian Basa Ampek Balai Tapan satu unit dengan nilai Rp300 juta.
Lalu Kecamatan Linggo Sari Baganti tercatat dua unit bendung dengan nilai kerugian Rp2 miliar, Ranah Pesisir berjumlah dua unit dengan kerugian Rp8,250 miliar, Lengayang terdapat dua unit bendungan rusak kerugian senilai Rp11,75 miliar dan Batangkapas satu unit dengan nilai kerugian Rp1,5 miliar.
Sementara saluran irigasi yang rusak berada di Kecamatan Linggo Sari Baganti sepanjang 300 meter, Ranah Pesisir 550 meter, Lengayang 700 meter, Sutera 400 meter, Batangkapas 50 meter dan Koto XI Tarusan 75 meter.
Sedangkan bangunan irigasi tercatat 14 unit di tujuh kecamatan yakni empat unit di Basa Ampek Balai Tapan dengan kerugian Rp475 juta, Linggo Sari Baganti satu unit dengan kerugian Rp100 juta.
Kemudian Ranah Pesisir dua unit senilai Rp500 juta, Lengayang tiga unit dengan nilai Rp1,5 miliar, Sutera dua unit dengan kerugian Rp200 juta, Batangkapas terdapat kerusakan satu unit senilai Rp250 juta dan Koto XI Tarusan rusak satu unit dengan nilai Rp250 juta.
Total kerugian karena rusaknya berbagai sarana dan prasarana irigasi untuk mengairi lahan pertanian masyakat akibat bencana tersebut senilai Rp27,5 miliar.
Lahan pertanian produktif yang dimiliki kabupaten tersebut sebelum bencana banjir bandang 3 November tercatat 47.838 hektare. Setelah banjir terjadi pengurangan sekitar 930 hektare di delapan kecamatan akibat tertimbun berbagai material banjir.
Masing-masing kecamatan memiliki lahan sawah produktif, yakni Batangkapas memiliki 3.911 hektare, Lengayang 6.161 hektare, Linggo Sari Baganti 5.052 hektare, Basa Ampek Balai Tapan memiliki lahan produktif 4.950 hektare.
Sementera di Kecamatan Sutera luas tanam 4.256 hektare, Ranah Pesisir luas lahan 4,232 hektare dan Koto XI Tarusan luas lahan 4.179 hektare.
Tinggalkan komentar