Rabu, 09/11/2011
Sudah Sepekan berlalu banjir bandang melanda kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), peristiwa ini meningkalkan bekas duka mendalam bagi warga yang menjadi korban. Sebab kerugian yang dialami bukan saja dalam bentuk harta benda, tapi juga menghilagkan enam nyawa yang tidak berdosa.
Data terakhir yang diperoleh Padang Ekspres di posko bencana alam kabupaten hari ini Kamis (9/11), tercatat jumlah kerugian sebesar Rp 279.721.641.948. Kerugian itu disebabkan kerena rusaknya berbagai sarana dan infrastruktur umum maupun milik masyarakat di enam kecamatan yang terkena dampak. Enam kecamatan itu adalah Lengayang, Ranah Pesisir, Linggo Sari Baganti, Pancung Soal, Basa IV Balai Tapan dan Lunang Silaut.
Sarana jalan yang menjadi urat nadi masyarakat di Pasir Putih Kambang kecamatan Lengayang putus sepanjanag 350 meter, bukan 700 meter sebagai mana berita sebelumnya. Sehingga membuat enam kecamatan bagian selatan kabupaten itu terisolasi.
Beruntung masih ada jalur alternatif yang selama ini terabaikan, sehingga urat nadi transportasi masih bisa tersambung walau untuk bisa tembus ke seberang dengan hanya berjarak 3 kilometer, bisa menghabiskan waktu hingga 4 jam.
Merangkaknya laju kendaran pada jalur alternatif ini, bukan saja karena kondisi jalan yang sempit dan jelek, tapi juga akibat perilaku tidak disiplinnya para pengendara yang berdatangan ke lokasi itu untuk menyaksikan kerusakan yang terjadi. Sebab kawasan Pasir Putih Kambang ini memang salah satu kawasan wisata andalan bagi masyarakat Pesisir Selatan.
Pantauan Padang Ekspres di Pasir Putih Kambang kemarin, antrian panjang kendaraan yang terjebak macet sudah tidak terlhat. Laju kendaraan sudah terlihat lancar diatas jalan tanah berkerikil itu, beberapa kendaraan Tanki CPO mulai terlihat melintas menuju dua arah, demikian juga halnya truk pengangkut material bangunan, sembako dan lainya.
” Sore ini kondisi jalan alternatif yang menghubungkan enam kecamatan yang terisolir di Pessel akibat terputusnya jalan Nasional tidak lagi macet. Sehingga para pengendara sudah merasa lega ketika melintasinya,” ungkap Enek 39, pemuda nagari Kambang kecamatan Lengayang kepada Padang Ekspres kemarin.
Dengan telah pulihnya arus kendaraan menuju dua arah di Pasir Putih Kambang ini, sehingga kekuatiran masyarakat akan kekurangan bahan makanan dan kebutuhan lainya sudah tidak perlu dikuatirkan lagi.
” Sekarang masyarakat berharap agar para pedagang yang akan mengirimkan berbagai barang daganganya ke Pessel bisa kembali melaksanakan aktifitasnya. Sebab berbagai stok kebutuhan sehari-hari memang sudah menipis. Kebutuhan minyak tanah untuk memasak sampai saat ini juga masih langka, sehingga kepada pemasok dan agen diharapkan bisa kembali memfungsikan pangkalanya,” harap Suarni, ibu rumah tangga kampung Pulai nagari Lakitan Timur kecamatan Lengayang kepada Padang Ekspres.
Di beberapa nagari yang terendam banjir , saat ini warganya terlihat sibuk membersihkan rumahnya, serta mengumpulkan berbagai surat-surat berharga. Demikian juga halnya dengan aktifitas sehari-hari yang sudah terlihat normal. Namu yang diharapkan warga, bagai mana pasokan berbagai kebutuhan bisa normal kembali. Sebab sebagian besar pedagang mengaku stoknya sudah mulai menipis, bahkan ada juga yang mengaku kosong.
Camat Lunang Silaut, Darwis, saat di hubungi Padang Ekspres kemarin menjelaskan saat ini tidak ada lagi warga yang mengungsi, sebab genangan banjir tidak terlihat lagi.
Di kecamatan ini daerah yang sulit terjangkau adalah Silaut Enam, sehingga pengiriman bantuan makanan dilakukan dengan Helikopter pada hari Selasa (8/11) secara langsung oleh bupati Pessel, Nasrul Abit. Sekarang (kemaren red) akses ke Silaut enam ini sudah lancar kembali,” terangnya.(
Tinggalkan komentar